Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis supaya
dia menghadap Rasulullah SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang
disukai maupun yang dibencinya. Hikmahnya ialah untuk meninggikan derajat Nabi
Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa
Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap
Rasullullah SAW. Hendaklah engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya
Rasulullah hendaklah engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau
berdusta walau satu perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu,
uratmu, serta disiksa dengan azab yang amat keras."
Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan.
Maka segeralah dia menghadap Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua
yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti
ekor lembu. Iblis pun memberi salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh
Rasulullah SAW. Maka sambut Iblis:
"Ya Rasulullah! Mengapa
engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi
Allah" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai Aduwullah (seteru
Allah), Kepadaku engkau menunjukkan
kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam a.s
sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya dibunuh Qabil dengan sebab
hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun ketika dia sedang sujud
shalat hingga dia sengsara beberapa lama, kisah Nabi Daud dengan perempuan
Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai
isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan ahli kitab yang telah menanggung
sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza
wajalla, cuma salammu saja aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan
Allah. Maka aku kenal baik-baik
engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa
kehendakmu datang menemuiku?"
Taklimat Iblis, "Ya Nabi Allah
Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul Anbiya maka dapat
mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk memberitahu segala tipu
dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga akhir zaman. Ya Nabi
Allah Setiap apa yang engkau tanya, aku
bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani
menyembunyikannya."
Maka Iblis pun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya
Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah
badanku menjadi abu."
Apabila mendengar sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum karena ini
dapat menjadi peluang untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh
sekalian sahabat yang ada di majelis dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.
Pertanyaan Nabi (1):
"Hai Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku
terhadapmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara
segala musuhku di muka bumi ini."
Maka Nabi pun memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar
karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat
merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan
suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena
dicegah oleh Allah.
Kiranya aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.
Aku cabut i'tikad/niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha
memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam,
begitu jugalah aku berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik.
Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat
supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku."
Pertanyaan Nabi (2):
"Hai Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"
Jawab Iblis:
"Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua
pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan
benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan shalat,
terbuai dengan makan minum, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda
daripada emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya
dibelanjakan ke jalan haram.
Demikian juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan
perempuan. Disana aku lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan
minum arak (minuman yang memabukkan). Apabila terminum arak itu maka hilanglah
akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa
pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada pekerjaan
zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang
hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat
atau berbuat amal ibadah, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya.
Bertambah keras aku goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang.
Bila kena goda hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan
melengahkan amalnya. Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela
dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat."
Pertanyaan Nabi (3):
"Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan
yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa
yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang
melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi
pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"
Jawab Iblis:
"Semuanya itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar
juga. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya.
Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh
Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang
tinggi (sampai langit ke tujuh). Kemudian Aku tinggal di dunia ini beribadah
bersama sekalian Malaikat beberapa waktu lamanya.
Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang
Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki
(Nabi Adam AS) lalu dititahkan seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki
itu, kecuali aku yang ingkar. Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku
yang tampan rupawan dan bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku
merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam Raja di syurga dan
dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari.
Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.
Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh
Adam memakan buah Khuldi, lalu keduanya dikeluarkan dari syurga ke dunia.
Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang
Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya
Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan
berbagai tipu daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan
mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang
menyuruh manusia berbuat ibadah serta balasan pahala dan syurga mereka.
Kemudian aku turun ke dunia, dan memberitahu manusia yang lain daripada apa
yang sebenarnya aku dapatkan, dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan
berbagai kitab bid'ah dan carut-marut.
Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan
oleh Allah untuk naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat
yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik,
maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak
bala tenteraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi
abu. Maka besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas
menghasut."
Pertanyaan Nabi (4):
"Hai Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari
manusia?"
Jawab Iblis:
"Pertama sekali aku palingkan i'tikad/niatnya, imannya kepada
kafir juga ada dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika
tidak berhasil juga, aku akan tarik dengan cara mengurangi pahala.
Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan jalanku"
Pertanyaan Nabi (5):
"Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana
keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Sebesar-besarnya kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah
tulang sendiku. Maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang
manusia, pada setiap anggota badannya. Setengah-setengahnya datang pada setiap anggota badannya supaya
malas sholat, was-was, terlupa bilangan roka'atnya, bimbang pada pekerjaan
dunia yang ditinggalkannya, senantiasa hendak cepat selesai sholatnya, hilang
khusyuknya - matanya senantiasa menjeling ke kiri ke kanan, telinganya
senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi yang lain. Setengah Iblis
duduk di belakang badan orang yang sholat itu supaya dia tidak kuasa sujud
berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam hatinya senantiasa hendak
cepat selesai sholatnya, itu semua membawa kepada kurangnya pahala. Jika para
Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum
mereka dengan seberat-berat hukuman."
Pertanyaan Nabi (6):
"Jika umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Jika mereka membaca Al-Quran karena Allah maka rasa terbakarlah tubuhku, putus-putus
segala uratku lalu aku lari daripadanya."
Pertanyaan Nabi (7):
"Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana
perasaanmu?"
Jawab Iblis:
"Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka
telah mencukupkan rukun Islamnya."
Pertanyaan Nabi (8):
"Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab Iblis:
"Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya
kepadaku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya 'Arsy dan
Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang
berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan
pahala yang amat besar serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang
menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan,
bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang
yang berpuasa. Satu lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada
setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua
pintu syurga dibuka seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah 'Arsy
yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu
mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan
garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki
dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang
amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah
selesai umatmu berpuasa barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak
mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana
mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut
dibandingkan bulan biasa."
Pertanyaan Nabi (9):
"Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"
Jawab Iblis:
"Seluruh sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada
upayaku melawannya dan tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka.
Karena engkau sendiri telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti
bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat
petunjuk."
Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat
mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas
kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a'zham. Bahkan engkau sendiri telah
mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu
Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah
menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina A'isyah yang
juga banyak menghafadz Hadits-haditsmu.
Sayyidina Umar bin Khattab pula tidaklah berani aku pandang
wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syari'at Islam dengan
seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku
karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah
mengatakan, "Jikalau adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan
aku", karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara
kafir dan Islam hingga digelar 'Al-Faruq'.
Sayyidina Utsman bin Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena
lidahnya senantiasa bergerak membaca Al-Qur an. Dia penghulu orang sabar,
penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena
taatnya, banyak Malaikat datang melawat dan memberi hormat kepadanya karena
Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan, "Barang siapa
menulis Bismillahirrahmanirrahim pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat
(tinta warna) merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Utsman mati
syahid."
Sayyidina 'Ali bin Abi Thalib pun itu aku sangat takut karena
hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, 'alim
orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua
mata mereka karena dia sangat kuat beribadah serta beliau adalah golongan orang
pertama memeluk agama Islam dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada
sembarang berhala. Bergelar 'Ali Karamallahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan
wajahnya dan juga 'Harimau Allah' dan
engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan 'Ali itu
pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri
kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Umatmu itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari
langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat
kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan
larangan-Nya seperti kata Jibril A.S, "Ulama itu adalah pelita dunia dan
pelita akhirat." Yang kedua umat Tuan seperti tanah yaitu orang yang
sabar, syukur dan redha dengan karunia Allah.
Berbuat amal soleh, tawakkal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti
Fira'un; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat.
Maka aku pun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke
lautan durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia
senantiasa bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal
ibadah, tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadah.
Lalu aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia
menjadi kaya, maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang
tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar
dan tamak, dia senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak
merebut dunia harta, bercakap besar (dusta/sombong) sesama Islam, benci dan
menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat
judi dan perempuan lacur."
Pertanyaan Nabi (11):
"Siapa yang serupa dengan engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang meringankan syari'atmu dan membenci orang belajar
agama Islam."
Pertanyaan Nabi (12):
"Siapa yang mencahayakan muka engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir
janji."
Pertanyaan Nabi (13):
"Apakah rahasia engkau kepada umatku?"
Jawab Iblis:
"Jika seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca
doa pelindung syaitan, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya
tanpa dia sadari." - Bacalah Bismillahirrahmanirrahim sebelum berbuat
kebaikan -
Pertanyaan Nabi (14):
"Jika umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal
engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca
doa pelindung syaitan, maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan
bersetubuh dahulu dengan isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih
isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan
maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya
sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu
makan daripadanya. Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."
Pertanyaan Nabi (15):
"Dengan jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"
Jawab Iblis:
"Jika dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada
Allah, menangis, menyesal akan
perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil 'air wudhu', maka padamlah
marahnya."
Pertanyaan Nabi (16):
"Siapakah orang yang paling engkau lebih sukai?"
Jawab Iblis:
Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak
atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan
diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan Nabi (17):
"Hai Iblis! Siapakah saudara engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap/telungkup (malas), orang yang
matanya terbuka di waktu shubuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan
dia hingga terbit fajar. Demikian jua pada waktu zhuhur, 'ashar, maghrib dan
'isya, aku beratkan hatinya untuk sholat."
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang,
banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur an dan shalat tengah malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam masjid serta beri'tikaf di
dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua ibu bapanya, mendengar kata
mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah
bersabda, 'Syurga itu di bawah telapak kaki ibu'"
Wallahu A'lam. Semoga bermamfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar