╰☆╮ بِسْــــــــــــــــــمِ
اﷲِارَّحْمَنِ ارَّحِيم ╰★╮
(Dari
Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)
Ketika
kami Sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar,
tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah:
“Wahai
penghuni rumah, bolehkah aku masuk ? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah
bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami
menjawab: “Allah dan RasulNya yang lebih tahu.”
Beliau
melanjutkan: “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar
bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Rasulullah
menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya
kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia
telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan
dan dengarkan dengan baik. ”
Ibnu
Abbas RA berkata: “Pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang
cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda,
taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.”
Iblis
berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah
SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa
keperluanmu?”
Iblis
menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun
karena terpaksa.”
Rasulullah
bertanya: “Siapa yang memaksamu?”
Iblis
mejawab: “Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan
berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil
menundukkan
diri.
Beritahu
Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawabalah dengan jujur semua
pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka
Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.
Oleh
karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika
aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang
paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”
Rasulullah
SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang
paling kau benci?”
Iblis
segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang
paling aku benci.”
Rasulullah:
“Siapa selanjutnya?”
Iblis:
“Pemuda yang bertakwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada
Allah
SWT.”
Rasulullah:
“Lalu siapa lagi?”
Iblis:
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
Rasulullah:
“Lalu siapa lagi?”
Iblis:
“Orang yang selalu bersuci.”
Rasulullah:
“Siapa lagi?”
Iblis:
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepada orang
lain.”
Rasulullah:
“Apa tanda kesabarannya?”
Iblis:
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang
lain
selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
Rasulullah:
” Selanjutnya apa?”
Iblis:
“Orang kaya yang bersyukur.”
Rasulullah:
“Apa tanda kesyukurannya?”
Iblis:
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari
tempatnya.”
Rasulullah:
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
Iblis:
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
Rasulullah:
“Umar bin Khattab?”
Iblis:
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
Rasulullah:
“Usman bin Affan?”
Iblis:
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
Rasulullah:
“Ali bin Abi Thalib?”
Iblis:
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan
aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib
selau berdzikir terhadap Allah SWT)
Rasulullah:
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
Iblis:
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
Rasulullah:
“Kenapa?”
Iblis:
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1
derajat.”
Rasulullah:
“Jika seorang umatku berpuasa?”
Iblis:
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
Rasulullah:
“Jika ia berhaji?”
Iblis:
“Aku seperti orang gila.”
Rasulullah:
“Jika ia membaca al-Quran?”
Iblis:
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
Rasulullah:
“Jika ia bersedekah?”
Iblis:
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
Rasulullah:
“Mengapa bisa begitu?”
Iblis:
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya,
hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan
api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
Rasulullah:
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
Iblis:
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
Rasulullah:
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
Iblis:
“Taubat orang yang bertaubat.”
Rasulullah:
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
Iblis:
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
Rasulullah:
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
Iblis:
“Sedekah yang diam – diam.”
Rasulullah:
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
Iblis:
“Shalat fajar.”
Rasulullah:
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
Iblis:
“Shalat berjamaah.”
Rasulullah:
“Apa yang paling mengganggumu?”
Iblis:
“Majelis para ulama.”
Rasulullah:
“Bagaimana cara makanmu?”
Iblis:
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
Rasulullah:
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
Iblis:
“Di bawah kuku manusia.”
Rasulullah
lalu bertanya: “Siapa temanmu wahai Iblis?”
Iblis:
“Pemakan riba.”
Rasulullah:
“Siapa sahabatmu?”
Iblis:
“Pezina.”
Rasulullah:
“Siapa teman tidurmu?”
Iblis:
“Pemabuk.”
Rasulullah:
“Siapa tamumu?”
Iblis:
“Pencuri.”
Rasulullah:
“Siapa utusanmu?”
Iblis:
“Tukang sihir.”
Rasulullah:
“Apa yang membuatmu gembira?”
Iblis:
“Bersumpah dengan cerai.”
Rasulullah:
“Siapa kekasihmu?”
Iblis:
“Orang yang meninggalkan shalat jumaat”
Rasulullah:
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
Iblis:
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”
Rasulullah
SAW lalu bersabda: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis
segera menimpali: “Tidak,tidak.. tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup
hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku
bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang
menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan
menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca
dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang
ikhlas.”
Rasulullah:
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
Iblis:
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan
perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai
dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjunang, aku bisa pastikan bahwa ia
orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih
menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat
dengan
kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.
Tahukah
kamu Muhammad? Bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000
syaithan. Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk
menggangu anak – anak muda, sebagian untuk menganggu orang -orang tua, sebagian
untuk menggangu wanta –wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan
kepada para Zahid.
Aku
punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat
berjamaah. tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang
mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku
punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan
kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul
dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan
juga berkata: “Keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu
syaithan pun menghiasi kukunya. “Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan
berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang
lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya
mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu,
Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun.
Setiap
orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika.
Aku
terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”
Tahukah
kau Muhammad? Dusta berasal dari diriku. Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. Barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah
kau Muhammad? Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku
benar – benar menasihatinya. Sumpah dusta adalah kegemaranku. Ghibah (gossip)
dan Namimah (Adu domba) kesenanganku. Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang
yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya
sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata
cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga
hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu
kalimat, CERAI.
Wahai
Muhammad, Umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri
untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia
manundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu
dipukulkannya kemukanya.
Jika
ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke
telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat itu aku usap
dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad? Orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan
dipukul.
Jika
ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam
yang mematuk beras. Jjika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah,
aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam,
atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu
tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi
wajah keledai. Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia
menguap dalam shalat.
Jika
ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya,
dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan
iapun semakin taat padaku. Kebahagiaan apa untukmu? Sedang aku memerintahkan
orang miskin agar meninggalkan shalat. aku katakan padaknya, ‘kamu tidak wajib
shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat. orang sakit
dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’ Ia pun mati
dalam kekafiran.
Jika
ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu. Wahai Muhammad,
apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam
mereka dari islam?”
Rasulullah
bertanya: “Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
Iblis:
“10 macam”
”Rasulullah:
“Apa saja?”
Iblis
mejawab:
” 1.
Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah
mengizinkan. Allah berfirman: “Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak.
dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64).
Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan
haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak
dibacakan nama Allah.
2.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan
dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan
anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
3.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan
untuk tujuan yang halal.
4.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
5.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
6.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
7.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
8.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang
membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku. Allah berfirman:
“Orang
-orang boros adalah saudara – saudara syaithan.” (QS Al-Isra : 27).
9.
Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara
mereka tidak bisa melihatku.
10.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah
manusia.”
Allah
menjawab: “Silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian
besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis
berkata: “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya
bisa membisikan dan menggoda. Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa
seorangpun…!!
Sebagaimana
dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang
menyampaikan amanah. Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir
pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah
ditentukan sengsara.
Orang
yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan
orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam
kandungan ibunya.
”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat: “Mereka akan terus berselisih kecuali orang
yang dirahmati oleh Allah SWT.” (QS Hud :118 – 119) Juga membaca: “Sesungguhnya
ketentuan Allah pasti berlaku.” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis
lalu berkata: “Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena
takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para nabi dan
rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk
mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka.
Aku
si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku
tak berbohong.”
Semoga
bermanfaat…